Tingkatkan Kompetensi Global, Kemendikdasmen Kirim 28 Guru Vokasi Pelatihan French Pastry Berstandar Prancis

Jakarta, PR Politik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Layanan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Diksi PKLK) bekerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) dan Institut Disciples Escoffier menyelenggarakan program Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teachers 2025 (Areas of Pastry). Program pelatihan ini berlangsung intensif selama 19 hari, mulai 13 hingga 31 Oktober 2025, di BBPMPV Bisnis dan Pariwisata, Parung, Jawa Barat.

 

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat jati diri profesional guru vokasi Indonesia di kancah global.

“Melalui kegiatan ini, kita menyaksikan bagaimana semangat belajar dan ketekunan para guru vokasi berpadu dengan keunggulan teknik kuliner Prancis. Ini bukan sekadar pelatihan memasak, tetapi juga pertukaran nilai, budaya dan profesionalisme. Saya berharap setelah kembali ke daerah masing-masing, para peserta dapat mendiseminasikan ilmu ini dan menjadikannya inspirasi bagi siswa di sekolah,” ujar Wamen Atip, Jumat (31/10).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menegaskan bahwa keberhasilan program ini adalah bukti nyata dari sinergi antar pemerintah Indonesia dan Prancis dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik vokasi, sesuai Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi.

“Kami berharap para guru yang menjadi peserta pelatihan dapat menjadi penggerak inovasi di sekolah masing-masing. Kolaborasi ini berhasil memadukan kekayaan rasa lokal Indonesia dengan teknik dan estetika kuliner Prancis, yang pada akhirnya akan menciptakan lulusan vokasi yang unggul, kreatif, dan siap bersaing di tingkat global,” ungkap Tatang.

Pelatihan ini melibatkan 28 peserta (26 guru SMK dan 2 instruktur BBPMPV) yang menerima pelatihan intensif selama 158 Jam Pelajaran (JP). Materi mencakup pastry Prancis, manajemen dapur profesional, standar kebersihan dan keamanan, serta teknik pengajaran yang efektif. Pelatihan difasilitasi oleh Chef profesional dari Prancis dan Indonesia, termasuk Chef Gerald A. Marider sebagai pastry Chef.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Tiba di KTT ASEAN ke-47, Disambut Hangat PM Malaysia dan Saksikan Penerimaan Timor Leste

Para peserta akan dinilai secara komprehensif, dan yang lulus dengan predikat minimal “cukup” akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi Profesional bidang pastry dari pemerintah Prancis dan Kemendikdasmen.

Antusiasme peserta terlihat jelas. Violeta Noya, Guru SMKN 5 Ambon, mengungkapkan pelatihan ini luar biasa dan membuatnya lebih kreatif mengkolaborasikan masakan Indonesia dengan gastronomi Prancis. Dwiki Adiatma, Guru SMKN 8 Pekanbaru, menilai kegiatan ini menjadi momen penting bagi peningkatan kualitas guru produktif di bidang kuliner.

“Saya merasa terhormat mendapat pelatihan langsung dari chef berpengalaman asal Prancis. Sertifikasi ini sangat berarti bagi kami sebagai guru untuk lebih meningkatkan kapasitas kami ke depannya,” katanya.

Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbudristek dengan Pemerintah Prancis yang ditandatangani pada 29 Juli 2024. Kemendikdasmen berkomitmen memperkuat jejaring internasional untuk transformasi pembelajaran vokasi yang berdaya saing global.

 

 

sumber : Kemendikdasmen RI

Bagikan:

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Infografis Terbaru