Badung, PR Politik – Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Minggu (15/6). Kegiatan ini bertujuan mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas menyambut Indonesia Emas 2045.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Badan Gizi Nasional (BGN), yang diwakili oleh dr. Gunalan AP, M.Si. Dalam paparannya, Tutik Kusuma Wardhani menjelaskan bahwa program MBG tidak hanya difokuskan pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi lokal yang melibatkan langsung petani, peternak, dan nelayan.
“Sayur dari petani, telur dari peternak, ikan dari nelayan — semua itu akan menjadi bahan baku dapur MBG. Nantinya makanan bergizi ini diberikan kepada penerima manfaat mulai dari siswa PAUD hingga SMA, serta ibu hamil dan menyusui,” jelas Tutik.
Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menyukseskan program ini, sekaligus memanfaatkannya sebagai peluang menambah pendapatan.
“Saya harap masyarakat di sini memanfaatkan peluang yang baik ini guna bisa menambah pendapatan,” ujar Tutik. Ia menambahkan bahwa MBG adalah langkah konkret untuk membentuk generasi sehat, cerdas, dan unggul demi menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Sementara itu, dr. Gunalan AP dari BGN menegaskan bahwa program MBG merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang harus disosialisasikan secara masif. Ia menyebut bahwa BGN sebagai mitra kerja Komisi IX DPR RI aktif mengampanyekan program ini di seluruh Indonesia.
Menurut Gunalan, MBG menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat lokal, seperti menjadi penyedia sayur, telur, dan ikan bagi dapur MBG. Pemerintah telah menganggarkan Rp15.000 per anak per hari untuk penyediaan makanan bergizi, sehingga permintaan terhadap bahan pangan lokal dipastikan meningkat.
“Jangan sampai peluang ini justru diambil oleh masyarakat dari luar Kabupaten Badung,” tegas Gunalan.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, pemerintah menargetkan pendirian 5.000 dapur MBG dengan anggaran sebesar Rp71 triliun. Saat ini baru tersedia 1.200 dapur di seluruh Indonesia. Di Bali sendiri, dari total 635.000 penerima manfaat, baru sekitar 57.000 yang terlayani melalui 21 dapur MBG, dan di Kabupaten Badung baru terdapat dua dapur aktif.
“Untuk mensukseskan program MBG perlu kerja keras kita semua serta dukungan dari Anggota DPR RI Dapil Bali,” kata Gunalan.
Sekda Badung yang diwakili Adi Adnyana menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya sosialisasi ini. Ia mengakui bahwa informasi mengenai program MBG sebelumnya masih belum jelas di masyarakat, sehingga kehadiran anggota DPR RI sangat membantu dalam memberikan pemahaman yang komprehensif.
Ia pun berharap masyarakat Badung dapat ambil bagian dalam penyediaan bahan pangan seperti sayuran, ikan, dan telur guna memenuhi kebutuhan dapur MBG di daerahnya.
Kegiatan sosialisasi ini diinisiasi oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Badung.
Sumber: fraksidemokrat.com