Jakarta, PR Politik – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto mengatakan bahwa Kemendes PDTT sangat erat dengan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Jadi sekarang desa bukan hanya menjadi objek pembangunan, tapi sebagai subjek pembangunan,” katanya saat menjadi narasumber dalam Talk Show 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran di JS. Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (16/10).
Pihaknya kemudian menerjemahkan Asta Cita ke-6 tersebut dengan membuat tagline Bangun Desa Bangun Indonesia. Menurutnya, jika membangun desa, maka otomatis membangun Indonesia. Mengingat desa saat ini sangat vital dan memegang peranan penting, Kemendes PDTT telah membuat 12 aksi Bangun Desa Bangun Indonesia.
“Jadi 12 aksi bangun desa ini pertama ada Koperasi Desa Merah Putih, BUM Desa, hilirisasi produk desa, Desa Ekspor, pemuda-pemudi pelopor desa, desa bebas sampah dan sebagainya. Inti pokoknya, Pak Prabowo menempatkan desa menjadi subjek pembangunan itu sudah sangat tepat,“ ungkapnya.
Apalagi, saat ini dua program utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berbasis di desa, seperti halnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh-tokoh yang ada di desa agar desa jangan hanya menjadi penonton saja dalam program utama yang lokusnya berada di desa tersebut.
“Jangan sampai SPPGnya ada di desa ini, tapi ayamnya, telurnya, kangkungnya, kacang panjangnya dari desa lain semua, atau jadi importir, itu yang tidak boleh,” ujarnya.
Kemendes PDTT telah membuat desa-desa tematik agar desa menjadi suplier utama program MBG, sekaligus menggerakkan pertumbuhan ekonomi di desa. Pihaknya juga melakukan pemberdayaan, pendampingan, dan kolaborasi dengan K/L lain, salah satunya melalui festival bangun desa.
sumber : Kemendesa RI
