Kaisar Abu Hanifah Soroti Pernyataan Ulil Abshar soal Tambang: Jangan Abaikan Fakta Kerusakan Lingkungan

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kaisar Abu Hanifah | Foto: DPR RI (dok)

Jakarta, PR Politik – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kaisar Abu Hanifah, menyampaikan keprihatinannya atas pernyataan Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla yang menyebut aktivitas pertambangan membawa maslahat di tengah polemik kerusakan lingkungan di Raja Ampat.

“Kami menilai pernyataan tersebut justru menambah runyam dan memperkeruh situasi yang sudah sangat sensitif dan kritis,” ujar Kaisar di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Kaisar menegaskan bahwa dampak buruk aktivitas tambang terhadap lingkungan, khususnya di Raja Ampat, sudah tak terbantahkan dan harus menjadi perhatian utama semua pihak.

“Kerusakan ekosistem laut dan darat akibat tambang di manapun harus menjadi perhatian utama, terutama di Raja Ampat yang selama ini menjadi warisan alam dan sumber mata pencaharian masyarakat. Menyebut tambang sebagai maslahat di tengah fakta kerusakan jelas bertentangan dengan realitas di lapangan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa eksploitasi sumber daya alam harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan perlindungan terhadap lingkungan hidup demi keberlangsungan generasi masa depan.

Kaisar pun mengajak seluruh pihak, termasuk tokoh publik, untuk mengedepankan dialog yang konstruktif dalam menghadapi isu pertambangan, agar solusi terbaik dapat dirumuskan demi mencegah kerusakan lingkungan yang lebih luas.

“Polemik ini jangan sampai membuat kita lupa bahwa perlindungan terhadap ekosistem adalah tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah, masyarakat, dan tokoh publik,” katanya.

Sebelumnya, dalam program Rosi yang tayang di KompasTV, Kamis (12/6/2025) malam, Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyampaikan pandangannya yang berbeda terkait pengelolaan tambang di Indonesia. Ulil menilai bahwa meski terdapat dilema dalam pengelolaan sumber daya alam, aktivitas pertambangan tetap membawa manfaat.

“Saya punya sudut pandang yang berbeda mengenai soal pengelolaan tambang ini, sudut pandang saya adalah bahwa memang ada dilema di dalam negara ini, di dalam mengurus sumber daya alam ini,” kata Ulil.

Baca Juga:  Marwan Cik Asan: Hadapi Ancaman Tarif Trump, Dukungan Politik untuk Prabowo Harus Satu Suara

Ulil menjelaskan bahwa dirinya tidak secara spesifik membahas kasus tambang di Raja Ampat, meskipun mengakui bahwa aktivitas tambang di pulau-pulau kecil bertentangan dengan aturan yang berlaku.

“Siapa yang bisa menolak bahwa tambang itu bermanfaat untuk negara ini. Jadi menurut saya, karena begini ada kesan di publik, di sebagian kalangan ya seolah-olah penambangan itu in itself, itu adalah kejahatan,” ucap Ulil.

“Nah bagi saya, ini persepsi seperti ini menurut saya, itu kurang tepat, penambangan sendiri itu menurut saya baik, yang tidak baik adalah bad mining,” lanjutnya.

Sumber: fraksipkb.com

Bagikan:

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Infografis Terbaru