Jakarta, PR Politik – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal atau yang akrab disapa Deng Ical, menyoroti kasus pemukulan terhadap driver ojek online Teguh Sukma Akbar oleh seorang anggota TNI berpangkat Letda FA di Pontianak, Kalimantan Barat. Ia mendesak agar TNI menindak tegas oknum prajurit yang melakukan kekerasan tersebut.
Peristiwa yang viral di media sosial itu memicu gelombang reaksi publik lantaran memperlihatkan kekerasan prajurit terhadap warga sipil yang tengah bekerja. Deng Ical menilai, tindakan itu sangat disayangkan dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI.
“Setiap prajurit TNI seharusnya bisa mengendalikan diri, apalagi saat berada di jalan atau ruang publik. Mereka adalah bagian dari institusi pertahanan negara yang seharusnya memberi contoh kedisiplinan dan ketenangan, bukan justru menunjukkan perilaku kasar,” ujar Deng Ical di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Sebagai anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, Deng Ical menegaskan TNI wajib menjatuhkan sanksi tegas. Menurutnya, disiplin dan penegakan aturan adalah tanggung jawab institusi sekaligus cara menjaga marwah TNI.
“Sanksi yang tegas perlu dijatuhkan agar menjadi efek jera, tidak hanya bagi pelaku, tetapi juga sebagai pelajaran bagi seluruh prajurit lainnya. Jika dibiarkan, tindakan ini berpotensi merusak citra TNI yang selama ini dipercaya rakyat,” katanya.
Ia menambahkan, prajurit TNI memiliki kewajiban moral untuk menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat. “Rakyat adalah mitra strategis TNI. Prajurit tidak boleh memandang enteng hubungan ini. Kekerasan terhadap rakyat hanya akan menciptakan jarak dan merusak kepercayaan publik. Oleh karena itu, saya mendorong agar kasus ini ditangani secara serius, transparan, dan adil,” tegasnya.
Deng Ical juga berharap peristiwa ini bisa menjadi momentum TNI memperkuat pembinaan mental dan disiplin prajurit. Dengan begitu, setiap anggota benar-benar hadir sebagai pengayom rakyat.
“Namun, prajurit TNI juga manusia yang butuh dimaafkan bila salah. Tapi prajurit adalah simbol negara yang punya tanggung jawab lebih berat dari WNI lainnya, sama dengan pejabat publik. Maka ketahanan personal harus lebih kuat,” tandasnya.
Diketahui, peristiwa pemukulan itu terjadi di Jalan Panglima AIM, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalbar, Sabtu (20/9/2025) sore. Saat mengantar pesanan, Teguh membunyikan klakson ke arah mobil yang hendak berbalik. Bukannya memberi jalan, pengemudi mobil yang merupakan anggota TNI turun dan memukul wajah Teguh dengan siku hingga korban mengalami patah hidung dan luka di bagian mata.
Sumber: fraksipkb.com