Jakarta, PR Politik – Di tengah upaya pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan percepatan penanganan akses jalan untuk mendukung kelancaran distribusi logistik dan bantuan di Kabupaten Gayo Lues. Hingga 14 Desember 2025, berbagai langkah tanggap darurat dan pemulihan telah dilakukan Kementerian PU untuk memastikan konektivitas dan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi.
Kementerian PU telah mengerahkan dan mengalihkan alat berat dari sejumlah proyek infrastruktur untuk mempercepat pembukaan akses jalan di Kabupaten Gayo Lues guna menjaga distribusi logistik serta mencegah risiko sosial.
“Pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur,” kata Menteri PU Dody Hanggodo.
Penanganan dan pemulihan konektivitas jalan nasional yang melintasi wilayah Gayo Lues terus dikerjakan:
-
Ruas Blangkejeren – Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara: Mengalami amblas badan jalan (Ise-Ise) dan putus badan jalan (Ponomon). Penanganan darurat berupa penimbunan badan jalan tengah dilakukan dan ditargetkan selesai pada 28 Desember 2025.
-
Ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara – Kota Kutacane: Tercatat dua unit jembatan putus serta beberapa titik longsor. Penanganan telah mencakup penimbunan oprit jembatan, pemasangan jembatan Bailey , serta penanganan 3 dari total 4 titik longsoran. Ruas ini ditargetkan kembali fungsional pada 30 Desember 2025.
Secara bertahap, akses menuju Kabupaten Gayo Lues (ruas Simpang Uning – Blangkejeren) saat ini telah dapat dilalui kendaraan roda dua, dan pembukaan jalur untuk kendaraan roda empat sedang dikebut dengan target penyelesaian 15 Desember 2025.
Langkah tanggap darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Gayo Lues juga terus dilakukan Kementerian PU. Dukungan yang telah disalurkan meliputi:
-
2 unit mobil tangki air (MTA).
-
10 unit hidran umum (HU).
-
5 unit septic tank.
-
5 unit toilet portable yang ditempatkan di titik-titik prioritas untuk melayani kebutuhan air bersih dan sanitasi.
Dukungan sarana dan prasarana darurat tersebut diperkuat dengan 12 personel gabungan, terdiri dari personel BPBPK Aceh, Dinas Perkim Aceh, dan CPNS Kementerian PU. Personel ini bertugas mendukung operasional tanggap darurat, pelayanan sanitasi, serta koordinasi teknis penanganan infrastruktur terdampak.
sumber : Kemenpu RI















