Jakarta, PR Politik – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengagendakan Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2026. Laporan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jazilul Fawaid.
Melalui akun Instagram resminya, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan kehadirannya, “Hari ini, hadir pada Sidang Paripurna @dpr_ri saya mendengarkan Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2026 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2026 dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.”
Dalam laporannya, Jazilul Fawaid menyampaikan kisaran asumsi dasar ekonomi makro untuk RAPBN 2026. Asumsi tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi 5,2-5,8 persen, laju inflasi 1,5-3,5 persen, nilai tukar rupiah Rp16.500-16.900 per US$, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,6-7,2 persen, harga minyak mentah Indonesia US$60-80 per barel, lifting minyak bumi 605 ribu-620 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 953 ribu-1.017 ribu barel setara minyak per hari.
Selain itu, Banggar juga memaparkan postur makro fiskal tahun 2026. Pendapatan negara diperkirakan mencapai 11,71-12,31 persen dari PDB, sementara belanja negara antara 14,19-14,83 persen PDB. Keseimbangan primer diproyeksikan (0,18)-(0,22) persen PDB, dengan defisit antara (2,48)-(2,53) persen PDB, dan pembiayaan 2,48-2,53 persen PDB.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan Banggar hari ini akan menjadi dasar penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan. Dokumen tersebut nantinya akan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 15 Agustus 2025 mendatang.
Sri Mulyani sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara pemerintah dan DPR dalam pembahasan RAPBN 2026. Ia meyakini bahwa sinergi yang baik antara pemerintah, DPR, dan seluruh elemen masyarakat akan menghasilkan APBN yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia secara maksimal.
“Terima kasih kepada para pimpinan dan seluruh anggota DPR RI, serta jajaran dari Banggar DPR yang terus menjadi partner konstruktif pemerintah dalam merancang APBN agar dapat terus diandalkan menjadi instrumen penting untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia,” pungkasnya.















