Jakarta, PR Politik – Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq, menanggapi serius temuan mengejutkan dari Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau 8,6 juta peserta di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, mayoritas peserta adalah perempuan (62,24%), dan hasil sementara menunjukkan bahwa 1 dari 2 perempuan serta 1 dari 4 laki-laki mengalami obesitas sentral.
Menurut Ranny, kondisi ini harus menjadi sinyal bahaya bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk segera menyusun strategi intervensi yang lebih menyeluruh dan menyasar akar persoalan kesehatan masyarakat.
“Obesitas sentral bukan sekadar soal penampilan, tapi alarm keras atas potensi penyakit serius seperti hipertensi dan diabetes. Data Kemenkes menunjukkan risikonya bisa meningkat hingga dua kali lipat. Ini bukan hal sepele,” ujar Ranny dalam keterangannya, Senin (16/6).
Politisi Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VI ini menekankan pentingnya keberlanjutan program kesehatan setelah pelaksanaan CKG. Ia menilai edukasi tentang pola makan sehat, peningkatan aktivitas fisik, serta penyediaan akses makanan bergizi yang terjangkau di lingkungan keluarga harus menjadi fokus utama.
“Kesehatan perempuan adalah pondasi kesehatan keluarga dan generasi. Jangan sampai program seperti CKG berhenti di angka partisipasi tanpa keberlanjutan dalam intervensi. Perlu ada follow-up dari hasil screening ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ranny mendorong Kementerian Kesehatan untuk bersinergi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kementerian Sosial, guna memasukkan edukasi kesehatan sejak usia dini di sekolah dan lingkungan komunitas.
“Perubahan gaya hidup sehat harus menjadi gerakan bersama. Bukan hanya kampanye sesaat, tapi pembiasaan dalam jangka panjang,” tutupnya.
Sumber: kabargolkar.com















