Kementerian PU Percepat Pembangunan IPAL Terpusat JSDP Zona 1 di Pluit, Terapkan Teknologi Jepang untuk Layani 989 Ribu Jiwa

Jakarta, PR Politik – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta melalui proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara. Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan ini merupakan upaya strategis pemerintah dalam menghadirkan layanan sanitasi aman dan berkelanjutan, sekaligus mendukung tercapainya target SDGs dan mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo di sektor ekonomi hijau.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, pembangunan ini adalah upaya menghadirkan peradaban baru. “Pembangunan sistem air limbah terpusat bukan hanya membangun pipa dan instalasi, tetapi menghadirkan peradaban baru. Infrastruktur sanitasi modern akan menjamin lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi masyarakat,” kata Menteri Dody.

Pekerjaan JSDP Zona 1 mencakup empat paket utama, dengan fokus pada Paket I Construction of WWTP, yaitu pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas mencapai 240.000 m3 per hari di atas lahan seluas 3,9 hektare.

Proyek ini menggunakan teknologi modern A2O + Membrane Bioreactor (MBR) yang ramah lingkungan. Selain itu, digunakan metode konstruksi Pipe Jacking dan Pneumatic Caisson—teknik mutakhir dari Jepang—yang memungkinkan pembangunan jaringan perpipaan di bawah tanah dengan gangguan minimal. Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang menerapkan metode ini.

Hingga Oktober 2025, progres kumulatif pembangunan JSDP Zona 1 telah mencapai sekitar 42%. Infrastruktur ini ditargetkan mampu melayani hingga 989.389 jiwa atau sekitar 220.000 sambungan rumah (SR) di delapan kecamatan yang tersebar di tiga kota administrasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. Seluruh kegiatan pembangunan didukung oleh pembiayaan melalui pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai total mencapai Rp6,37 triliun.

Baca Juga:  Kepala Staf Kepresidenan Dorong Kolaborasi Antar Sektor Dalam Peluncuran SPPG Yogyakarta

Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menyatakan, sistem air limbah yang modern ini tidak hanya memberikan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi masyarakat, tetapi juga mendukung penurunan emisi karbon dan pengendalian pencemaran air tanah.

Melalui JSDP, Kementerian PU menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya mempercepat pembangunan kota, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

 

 

sumber : Kemenpu RI

Bagikan:

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

Infografis Terbaru