Jakarta, PR Politik – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, Jaelani, mendesak pemerintah segera mengambil langkah terpadu untuk menurunkan harga beras yang terus meningkat dan memberatkan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan harga beras di 191 daerah di Indonesia terus merangkak naik, dengan harga tertinggi mencapai Rp54.772 per kilogram di Papua.
“Kami menilai pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah terpadu dengan melibatkan berbagai stake holder seperti Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, hingga Bulog untuk menurunkan harga komoditi pokok terutama beras,” ujar Jaelani, Selasa (12/8/2025).
Menurut Jaelani, kenaikan harga beras terutama terjadi di wilayah Sumatera (selain Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Di Kabupaten Mahakam Hulu, harga beras mencapai Rp20.685 per kilogram.
Legislator asal Dapil Sulawesi Tenggara ini menekankan, pemerintah melalui Bulog harus gencar menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai daerah untuk menstabilkan harga.
“Ini langkah darurat yang tidak bisa ditunda. Pemerintah juga harus mengidentifikasi pemicu kenaikan harga bahan pokok. Jika ada pihak yang sengaja memainkan harga, aparat penegak hukum harus bertindak tegas,” tegas Jaelani.
Jaelani mengingatkan, Presiden Prabowo Subianto telah berulang kali menegaskan komitmen untuk menjamin pasokan bahan pokok dengan harga terjangkau, termasuk tindakan tegas terhadap pelaku pengoplosan beras.
Selain itu, Jaelani menekankan pentingnya langkah taktis dari Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan, mulai dari penataan distribusi pupuk bersubsidi, kepastian akses kredit murah bagi petani, hingga modernisasi alat dan teknologi pertanian.
“Janji kedaulatan pangan yang diusung pemerintah harus menjadi kenyataan, bukan sekadar slogan. Masyarakat menunggu bukti nyata,” pungkas legislator PKB ini.
Sumber: fraksipkb.com
